LAPORAN WAWANCARA USAHA BUDIDAYA
TANAMAN HIAS
Ida BIBIT
Disusun Oleh :
1.
ida . (08)
2.
Heni Lestari (15)
3.
Istiqomatus Sa’adah (19)
4.
Kariyani (20)
5.
Winda Lestari (32)
Kelas : X MS 4
DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA
PELAJARAN
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SRAGEN
SMA N 1 SUKODONO
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji sykur kahdirat Allah SWT yang memberikan rahmat
hidayat serta karunia-Nya sehingga kami dapat meyelesaikan Laporan Hasil
Wawancara dan Observasi ke tempat usaha budidaya tanaman hias. Salawat serta
salam kami haturkan pula kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kami
harapakan syafa’atnya di yaumil akhir kelak.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada :
-
Tuhan yang maha esa.
-
Bapak Kepala Sekolah SMA N 1
Sukodono.
-
Lilik Eko Setyowati, S.Pd
Selaku Guru Prakarya kami dan;
-
Kedua orang tua kami.
Harapan kami dengan adanya Laporan Observasi ini dapat
menambah wawasan mengenai usaha budidaya tanaman hias, karena selama ini kami
mengetahui dunia usaha hanya dari pembelajaran teori saja. Dengan usaha secara
langsung pengetahuan kami tentang cara membudidayakan tanaman hias pun semakin
kompleks. Kami juga lebih memahami tentang peluang usaha dan pemasaran.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan
maka dari itu kritik, saran dan masukan dari guru-guru dan teman-teman sangat
kami harapkan demi kesempurnaan laporan. Pada akhir kata, semoga laporan
pengamatan ini dapat bermanfaat dan telah sesuai dengan apa yang diharapkan.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dilaksanakannya
wawancara dan observasi ini, karena
kurangnya pengetahuan siswa mengenai dunia usaha khususnya usaha budidaya
tanaman hias dan hal-hal yang berkaitan dengan dengan kediatan yang dilakukan
wirausaha. Selain itu dengan melakukan wawancara dan obsevasi, siswa diharapkan
menjadi lebih memiliki jiwa bekerja keras dan juga pantang menyerah dalam
berusaha, karena itu merupakan jiwa yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha.
Siswa diharpkan dapat memahami secara terperinci proses pembudidayaan tanaman
hias dan dapat mempelajarinya secara langsung kepada ahlinya.
B.
Tujuan
a.
Agar siswa
dapat melihat dan mengetahui secara langsung budidaya tanaman hias dari pelaku
usaha budidaya tanaman hias sehingga dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan
yang dimilikinya.
b.
Agar bisa
dapat mengetahui langkah-langkah apa saja yang digunakan oleh pelaku usaha
untuk memulai dan memajukan usaha budidaya tanaman hias.
c.
Memperoleh informasi
dari pelaku usaha, sehingga dapat memotivasi siswa untuk berwirausaha.
d.
Melatih siswa
untuk senang melakukan hubungan dan komunikasi yang baik dengan para pelaku
usaha.
C.
Sumber Data
Untuk memperolah data-data yang akan diolah
menjadi informasi kami mendapatkannya dengan cara mengamati secara langsung
kegiatan dan cara-cara yang dilakukan pelaku usaha dalam mengelola usahanya
serta melakukan wawancara dengan pelaku usaha.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Jenis Tanaman
yang Dibudayakan
Ada berbagai jenis tanaman yang
dibudidayakan antara lain :
a.
Tanaman hias
indoor dan outdoor
b.
Tanaman
gantung
c.
Tanaman
peneduh
d.
Bibit buah
B.
Sarana
Produksi yang Digunakan
Peralatan yang digunakan dalam
mengolah lahan diantaranya :
a.
Cangkul
b.
Sabit
c.
Gunting
pangkas
d.
Pot bunga
atau polybag
e.
Sekop
C.
Teknik
Budidaya yang Digunakan
Bunga yang dikelola di pembudidayaan ini dikembangkan dengan berbagai cara.
Beberapa tanaman dikembangbiakkan dengan biji, tetapi selain itu juga
dikembangbiakkan dengan cangkok, stek dan okulasi.
a.
Pengolahan
Lahan
Media tanam berupa campuran tanah, pupuk dan
sekam.
b.
Penanaman
Biji ditanam pada pot ataupun polybag yang sudah
diisi campuran tanah, pupuk dan sekam. Biji diletakkan ± 2 cm.
c.
Pemupukan
Dilakukan setiap 1 bulan sekali. Pupuk yang
digunakan adalah pupuk kandang dan pupuk kompos.
d.
Perawatan
Tanaman biasanya akan disiram setipa hari jika
cuaca tidak hujan. Pemberian pupuk secara rutin satu bulan sekali.
e.
Pengendalian
ham dan penyakit
Biasanya mendekati musim hujan, tanaman akan
diberi semacam pestisida untuk mencegah berkembangnya hama yang memakan daun
ataupun membusukkan daun.
f.
Panen
Setelah berumur ± 2 minggu penanaman, bunga akan siap untuk dipasarkan.
g.
Pasca panen
Bunga yang telah siap dipasarkan akan dijual pada
grosir bunga dan juga tukang kebun. Penjualan dilakukan secara langsung.
Pembeli langsung datang ke pembudidayaan untuk membeli bunga. Pembeli biasanya
dari bebagai kalangan seperti pecinta tanaman dan siswa sekolah.
BAB III
PEMBIBITAN DAN PEMASARAN
A.
Pembibtan
1.
Bunga Krisan
a.
Metode Kultur
Jaringan
1)
Seleksi
indukan krisan
Pilihlah kualitas
indukan yang baik, yang dapat dilihat dari pertumbuhan bungannya yang cepat,
mempunyai produktivitas yang tinggi, tidak terserang hama penyakit dan banyak
memiliki mata tunas.
2)
Pengambilan
mata tunas
Setelah mengambil
mata tunas, rendam dengan cairan sublimat 0,04 HgCl ± 10 menit. Lalu, bilas dengan air suling.
3)
Eksplan
(penempatan mata tunas pada media)
Untuk membuat media
padat, siapkan medium MS pada yang dicampurkan dengan 150 ml air kelapa per
liter, 0,5 mg NAA per liter, 1,5 mg kinetin per liter ke dalam media yang sudah
diseterilkan. Lalu , masukkan mata tunas ke dalam media. Mata tunas akan
berakar selam 26-30 hari.
4)
Penyemaian
bibit bunga krisan
Siapkan media
persemaian menggunakan pasir. Tutup media semai yang telah ditanami bibit
dengan plastik bening. Gunakan cahaya lampu jika akan pindah tanam ke kebun,
buka plastik pada sore dan malam hari selam 1-2 hari sebelum pindah tanam.
b.
Metode Stek
Pucuk
1)
Menyeleksi
tanaman induk
Pilih tanaman yang
berkualitas, seperti pembibitan pada kultur jaringan.
2)
Menyeleksi
pucuk sebagai bibit utama
Pucuk yang baik
adalah yang mempunyai ± 4 helai daun
dewasa.
3)
Pemotonngan
pucuk
Ukuran pucukyang
dipotong ± 7 cm. Lalu petik daun pada
seluruh pucuk dan rendam ± 5 menit ke
dalam ZPT.
4)
Persemaian
pucuk stek
Siapkan media tanam
seperti pasir dan masukkan ke polybag/pot. Lalu, tanam pucuk stek ke dalamnya.
Tutup dengan plastik dan gunakan lampu. Siram 2 kali sehari, pagi dan sore
hari.
5)
Pindah tanam
bibit bunga krisan
Pemindahan dapat
dilakukan setelah 13 hari dari persemaian.
2.
Bunga Melati
a.
Metode Stek
Bunga Melati
1)
Menyiapkan
tempat stek
·
Siapkan
tempat semai berupa pot ukuran besar.
·
Beri lubang
kecil pada pot.
·
Isi medium
semai (tanah dan pasih) ke dalam ¾ wadah/setebal 20-30 cm.
·
Siram medium semai
dengan air.
·
Tancapkan
stek pada setipa media semai 10-15 cm.
·
Tutup wadah
dengan plastik bening.
2)
Pemeliharaan
bibit stek
·
Siram 1-2
kali sehari
·
Usahakan
bibit stek mendapatkan sinar matahari pagi.
·
Pindah
tanaman yang sudah berakar umur 1-23 bulan ke polybag berisi tanh, pasir dan
pupuk organik.
·
Pelihara
bibit melati secara intensif.
b.
Metode
cangkok
Batang yang akan
dicangkok harus memliki diameter ± 0,5-1 cm,
pernah berbunga daan sehat. Lalu gunakkan pisau untuk menyanyat kulit batang
selebar 5 cm. Bersihkan getah dan lapisan lendir lalu keringkan selama 24 jam.
Keesokan harinya bungkus sayatan dengan plastik yang telah berisi media tanam.
Ikatlah dengan tali yang kuat. Anda bisa memotong cangkokkan apabila sudah
berambut akar yang banyak.
c.
Teknik rundukan
Teknik ini dilakukan
dengan merundukkan/membekokkan batang dengan mengeratnya ke dalam tanah.
3.
Bunga
Matahari
Pembibitannya menggunakan biji-bijian.
1)
Menyiapkan
kebun
·
Pilih jenis
bunga yang sesuai kebutuhan kebun anda.
·
Cari lahan
dengan sinar matahri penuh.
·
Cari tempat
yang terlindung dari angin.
·
Periksa PH
tanah anda ( sedikit asam hingga sedikit basa dengan PH 6,0-7,5)
·
Pastikan
tanah anda menyerap dengan baik.
·
Biarkan tanah
menghangat sepenuhnya sebelum ditanami.
2)
Menanam benih
bunga matahari
·
Gemburkan
tanah dengan tangan/sekop.
·
Gali lubang
sedalam 2,5 cm dengan hjarak 45 cm,
·
Masukkan
beberapa benih pada setiap lubang dan tutup dengan tanah.
·
Campurkan
lapisan tipis pupuk setelah menanam benih.
·
Siram
sepenuhnya stelah menanam dan memberi pupuk.
3)
Merawat bunga
matahari
·
Siram tanaman
setiap hari.
·
Pancangkan
jika perlu.
·
Basmi hama
dan jamur.
·
Pananlah
biji/bunganya.
·
4.
Bunga Kertas
Pembibitan dilakukan dengan cara stek, langkahnya
adalah :
1)
Buat media
tanam dengan mencampur tanah dan pupuk kandang.
2)
Siapkan tanaman
yang akan dijadikan indukkan. Pilih cabang yang tua dan berdiameter 2-3 cm.
3)
Potong cabang
memakai pisau cutter potong secara menyerong.
4)
Tancapkan
cabang kedalam media tanam.
5)
Siram media
tanam ketika hampir kering, jangan terlalu sering menyiram, karena dapat
membusuk.
6)
Rotten-F bisa
diberi setelah 2-3 hari sejak pananam caranya dengan menyiramkannya sesuai
dosis dan petunjuk.
7)
Tumbuhan akan
mengeluarkan tunas setelah usiannya 1,5-3 bulan.
5.
Bunga Cantik
Manis/Portulaca Grandiflora/Bunga Pukul 9 Dan 10 Pagi/Bunga Moss Rose
Untuk perbanyakan bunga moss rose ini kita bisa
menanamnya melalui cutting (stek batang) dan bisa juga dari biji. Stek batang
dilakukan hanya dengan menancapkan batangnya di dalam tanah.sedangkan dengan
benih, hanya dengan memasukkan benih ke dalam tanah untuk perawatan, siram
setiap hari dan juga berilah pupuk organik.
B.
Cara
Pemasaran
Penjual tanaman hias
memasarakan dagangannya dirumahnya sendiri. Selain itu ia juga memasarkannya di
pasar-pasar setiap hari pasaran, yaitu wage dan legi. Beliau juga
memasarakannya di jalan menggunakan mobil/gerobak atau mempromosikannya lewat
internet.
C.
Kesulitan
Dalam Membudidayakan
a.
Jika musim
hujan berkepanjangan beberapa bunga akan busuk sehingga harus diteduhkan.
b.
Jika
terlanjur dimakan ham akan sulit kemabali sehingga tanaman akan mati.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah kami melakukan pengamatan ke
tempat usaha budidaya tanaman hias, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut :
a.
Penyiraman
dan pemberian pupuk secara berkala di butuhkan agar tanaman hias dapat
berkembang dengan baik.
b.
Agar dapat
mendapat hasil yang maksimal diperlukan kerja keras dan pantang menyerah.
c.
Diperlukan
kesabaran dalam mengelola suatu usaha sepeti pembudidaya tanaman hias.
d.
Hubungan baik
dengan berbagai pihak diperlukkan agar usaha dapat menjadi lebih sukses.
e.
Untuk dapat
berhasil pada suatu usaha kita perlu menyukai apa yang kita kerjakan dan
menekuninya.
B.
Saran
Setelah melakukan
pengamatan secara langsung saran kami untuk ke depannya dapat meningkatkan
usahanya memperlebar luas tanah/kebun bunga. Selain itu memang iklan ataupun
spanduk dijadikan untuk lebih meramaikan usaha tersebut. Dengan diharapkan juga
untuk memberi pagar agar memperkecil resiko diambilnya bunga karena tempat yang
terlalu dekat dengan jalan raya.